LIGAUTAMA – Dortmund Rapuh dan Penuh Celah, Barcelona Bisa Melenggang Tanpa Berkeringat
Borussia Dortmund bersiap menjalani malam penuh tekanan saat menjamu Barcelona di leg kedua perempat final Liga Champions 2024/2025. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 16 April 2025, pukul 02.00 WIB di Signal Iduna Park. Pasukan Niko Kovac harus mengejar defisit empat gol jika ingin menjaga asa lolos ke semifinal.
Pada leg pertama di Spanyol, Barcelona tampil dominan dan menang 4-0. Raphinha, Robert Lewandowski (dua gol), dan Lamine Yamal menjadi mimpi buruk bagi lini belakang Dortmund. Kini, Die Borussen harus mencari keajaiban di hadapan pendukung sendiri.
Kondisi terkini Dortmund tidak memberikan jaminan optimisme yang kuat. Performa mereka terbilang inkonsisten, dengan lebih banyak cerita luka dibanding harapan.
Tren Bundesliga: Terluka dan Terseok
Dortmund hanya mampu memenangi empat dari sembilan laga terakhir di Bundesliga. Selama periode itu, mereka juga menelan empat kekalahan dan satu hasil imbang, termasuk ketika bermain 2-2 melawan Bayern Munchen akhir pekan kemarin.
Hasil imbang melawan Bayern sedikit melegakan, terutama karena gol Waldemar Anton menjadi penyelamat. Namun, realita menunjukkan bahwa Dortmund telah kalah dalam tujuh dari 14 laga liga terakhir mereka.
Sebanyak 11 kekalahan di Bundesliga musim ini menjadi yang terbanyak sejak musim 2014/2015. Catatan tersebut memperlihatkan betapa rapuhnya Die Borussen musim ini.
Momen Kilat dan Kilau Guirassy
Meski terseok di liga, Dortmund sempat menunjukkan potensi eksplosif. Pada 5 April, mereka mencatat kemenangan meyakinkan 4-1 atas Freiburg dengan gol dari Carney Chukwuemeka, Karim Adeyemi, dan Jamie Gittens.
Kemenangan atas Freiburg menjadi kemenangan beruntun kedua mereka musim ini. Namun, momen seperti itu masih menjadi pengecualian, bukan kebiasaan.
Di sisi lain, ketajaman Serhou Guirassy layak menjadi tumpuan harapan. Striker yang mengoleksi 31 gol musim ini pernah mencetak empat gol dalam satu laga melawan Union Berlin dan menjadi pencetak hat-trick ketujuh tercepat dalam sejarah Bundesliga.
Masalah Cedera: Krisis yang Tak Kunjung Usai
Masalah cedera turut membayangi persiapan Dortmund menghadapi Barcelona. Marcel Sabitzer absen sejak 15 Maret akibat cedera lutut dan belum menunjukkan tanda-tanda kembali.
Lebih buruk lagi, Nico Schlotterbeck dipastikan absen hingga akhir musim. Bek andalan itu mengalami cedera meniskus pada lutut kirinya dan menjadi kehilangan besar di lini belakang.
Kehilangan dua pilar penting membuat Dortmund makin pincang dalam misi mengejar defisit empat gol. Tantangan ini tidak hanya soal taktik, tapi juga kekuatan mental dan daya juang.
Misi Mustahil atau Panggung Kejutan?
Dortmund dikenal sebagai tim yang mampu membuat keajaiban di Signal Iduna Park. Atmosfer stadion mereka sering menjadi bahan cerita epik di Liga Champions.
Namun, melawan Barcelona dengan ketertinggalan empat gol adalah misi yang hampir mustahil. Tim Catalan datang dengan kepercayaan diri tinggi dan lini depan yang sedang panas.
Dortmund perlu tampil sempurna di setiap lini, serta berharap keberuntungan berpihak. Jika mereka mampu mencetak gol cepat dan menjaga tekanan, segalanya masih mungkin terjadi di tanah Ruhr.
Akan tetapi, jika Dortmund kembali rapuh dan penuh celah, Barcelona bisa melenggang ke semifinal tanpa berkeringat.